Pojok Pos. Satgas Pangan Polri menggelar Operasi Pasar Beras Medium di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Satgas Pangan ingin memastikan tidak ada penyimpangan harga maupun stok beras.
Rombongan Satgas Pangan Polri tiba di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, pukul 10.20 WIB, Kamis (22/11/2018). Kadiv Propam Polri Irjen Listyo Sigit hingga Ketua Satgas Pangan yang juga Karo Binops Bareskrim Polri Kombes Nico Afinta hadir.
"Pemerintah ingin segera harga beras kembali normal. Kami dari Polri bekerja sama dengan stakeholder sepakat, kami akan kerja sama, harga beras akan segera normal dan mencapai sasaran, masyarakat yang memang membutuhkan beras ini," kata Listyo Sigit.
Listyo mengatakan kehadirannya untuk memastikan distribusi beras medium ini berjalan dengan baik. Listyo optimistis terhadap stabilitas harga beras karena tahun ini Bulog memiliki stok yang lebih dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kami harapkan pelaksanaan ini bisa maksimal dan keluhan segera teratasi. Karena stok kita sangat cukup, paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar Listyo.
Sementara itu, Kasatgas Pangan Kombes Nico Afinta mengatakan pihaknya dan seluruh stakeholder yang terlibat telah berulang kali mengadakan pertemuan. Pertemuan tersebut guna membahas ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan fluktuasi harga.
"(Hasil diskusi) Titik kerawanan penyimpangan (distribusi beras) belum ada," ucap Nico.
Menurutnya, kehadiran Satgas Pangan cukup kuat untuk memastikan tidak adanya penyimpangan terkait harga dan stok beras untuk masyarakat. Dia pun menjelaskan salah satu cara Satgas Pangan mengawasi distribusi beras ke masyarakat, agar tak menyimpang.
"Kami dibentuk dari mulai tingkat Mabes sampai tingkat polres, polsek. Sehingga kami akan bersama stakeholder dan pedagang mengawasi, Bulog sudah menetapkan aturan sebelum mengedarkan ke pasar dalam jumlah besar, yaitu pedagang melaporkan misalnya di pasar sini ada 38 downline (pasar turunan)," terang Nico.
"Distribusi beras berapa banyak ke pasar-pasar turunan. Berapa lama beras itu habis, nanti terlihat. Dengan kontrol kami maka terlihat," tegas dia.
Pantauan detikcom di lokasi, tiga unit kontainer milik Bulog mengangkut beras-beras yang hendak dijual. Beras tersebut dikemas dalam karung 50 kilogram dan kemasan eceran 4 kilogram.
Direktur Food Station Arief Presetyo Adi menerangkan operasi pasar berlangsung hingga Maret 2019. Namun jika masih diperlukan, maka operasi akan diperpanjang.
"HET (harga eceran tertinggi) untuk beras medium saat ini Rp 9.450. Di pasar beras
Rp 9.225. Sekarang kami jual Rp 8.500 untuk di Pasar Induk Cipinang. Tapi kalau di pasar turunannya Rp 9.000," kata Arief.
Sukanto, salah satu pedagang beras di lokasi, menuturkan beras medium jarang dikonsumsi langsung oleh konsumen. Kebanyakan, beras mediun dijadikan campuran beras lain yang kualitasnya di atas medium.
"Penjualan (beras medium) nggak terlalu. Karena beras ini jalan orang konsumsi ini 6 dipakai buat oplosan," kata Sukanto.
Rombongan Satgas Pangan Polri tiba di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, pukul 10.20 WIB, Kamis (22/11/2018). Kadiv Propam Polri Irjen Listyo Sigit hingga Ketua Satgas Pangan yang juga Karo Binops Bareskrim Polri Kombes Nico Afinta hadir.
"Pemerintah ingin segera harga beras kembali normal. Kami dari Polri bekerja sama dengan stakeholder sepakat, kami akan kerja sama, harga beras akan segera normal dan mencapai sasaran, masyarakat yang memang membutuhkan beras ini," kata Listyo Sigit.
Listyo mengatakan kehadirannya untuk memastikan distribusi beras medium ini berjalan dengan baik. Listyo optimistis terhadap stabilitas harga beras karena tahun ini Bulog memiliki stok yang lebih dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kami harapkan pelaksanaan ini bisa maksimal dan keluhan segera teratasi. Karena stok kita sangat cukup, paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar Listyo.
Sementara itu, Kasatgas Pangan Kombes Nico Afinta mengatakan pihaknya dan seluruh stakeholder yang terlibat telah berulang kali mengadakan pertemuan. Pertemuan tersebut guna membahas ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan fluktuasi harga.
"(Hasil diskusi) Titik kerawanan penyimpangan (distribusi beras) belum ada," ucap Nico.
Menurutnya, kehadiran Satgas Pangan cukup kuat untuk memastikan tidak adanya penyimpangan terkait harga dan stok beras untuk masyarakat. Dia pun menjelaskan salah satu cara Satgas Pangan mengawasi distribusi beras ke masyarakat, agar tak menyimpang.
"Kami dibentuk dari mulai tingkat Mabes sampai tingkat polres, polsek. Sehingga kami akan bersama stakeholder dan pedagang mengawasi, Bulog sudah menetapkan aturan sebelum mengedarkan ke pasar dalam jumlah besar, yaitu pedagang melaporkan misalnya di pasar sini ada 38 downline (pasar turunan)," terang Nico.
"Distribusi beras berapa banyak ke pasar-pasar turunan. Berapa lama beras itu habis, nanti terlihat. Dengan kontrol kami maka terlihat," tegas dia.
Pantauan detikcom di lokasi, tiga unit kontainer milik Bulog mengangkut beras-beras yang hendak dijual. Beras tersebut dikemas dalam karung 50 kilogram dan kemasan eceran 4 kilogram.
Direktur Food Station Arief Presetyo Adi menerangkan operasi pasar berlangsung hingga Maret 2019. Namun jika masih diperlukan, maka operasi akan diperpanjang.
"HET (harga eceran tertinggi) untuk beras medium saat ini Rp 9.450. Di pasar beras
Rp 9.225. Sekarang kami jual Rp 8.500 untuk di Pasar Induk Cipinang. Tapi kalau di pasar turunannya Rp 9.000," kata Arief.
Sukanto, salah satu pedagang beras di lokasi, menuturkan beras medium jarang dikonsumsi langsung oleh konsumen. Kebanyakan, beras mediun dijadikan campuran beras lain yang kualitasnya di atas medium.
"Penjualan (beras medium) nggak terlalu. Karena beras ini jalan orang konsumsi ini 6 dipakai buat oplosan," kata Sukanto.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |